Analisis Implementasi Kebijakan Digital Tourism Pada Pelaku Usaha di Kabupaten Samosir (Studi Kasus: Desa Siallagan Pinda Raya, Kecamatan Simanindo)
DOI:
https://doi.org/10.52562/joulage.v4i1.1530Keywords:
Digital Tourism, Policy Implementation, Business ActorsAbstract
Kabupaten Samosir memiliki potensi wisata yang besar, salah satunya Huta Siallagan, yang mulai menerapkan digital tourism untuk meningkatkan daya tarik dan aksesibilitas wisatawan. Digitalisasi sektor pariwisata di kawasan ini bertujuan untuk meningkatkan promosi, memperluas jangkauan pasar, dan memberikan pengalaman wisata yang lebih interaktif. Namun, penerapannya masih menghadapi berbagai kendala, seperti keterbatasan infrastruktur teknologi, akses internet, serta literasi digital masyarakat dan pelaku usaha wisata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi digital tourism di Desa Siallagan Pinda Raya, termasuk tantangan dan strategi pengembangannya. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, penelitian ini mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi terhadap pejabat pemerintah, aparat desa, serta pelaku usaha di sektor pariwisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun pemerintah telah membangun Tourism Information System (TIS) dan menjalin kerja sama dengan pihak swasta, efektivitasnya masih terbatas akibat infrastruktur digital yang belum memadai dan kurangnya pelatihan bagi masyarakat lokal. Oleh karena itu, diperlukan upaya percepatan pembangunan infrastruktur, peningkatan literasi digital, serta dukungan dalam bentuk pelatihan dan subsidi bagi pelaku usaha. Dengan strategi yang tepat, digital tourism di Samosir berpotensi meningkatkan daya saing pariwisata daerah serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara berkelanjutan.