Penerapan Model Talking Stick untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Pola Irama

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model Talking Stick dan peningkatan hasil belajar pada materi pola irama kelas III SDN I Baledono. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan pada semester I tahun ajaran 2020/ 2021 dengan menggunakan dua siklus dan setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III yang berjumlah 15 siswa. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui wawancara, observasi, tes dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan  model Talking Stick dapat meingkatkan hasil belajar pada materi pola irama. Hal tersebut dibuktikan dengan data yang diperoleh melalui tes. Perolehan nilai pada tahap pra siklus yaitu 73 naik menjadi 83,33 pada siklus I meningkat menjadi 86,67 pada siklus II. Persentase Ketuntasan pada pra siklus yaitu 40% menjadi 73,33% pada siklus I meningkat menjadi 86,67% pada siklus II. Berdasarkan data tersebut bahwa ketercapaian hasil belajar yang diperoleh dengan persentase 86,67% melebihi indikator keberhasilan yang telah ditentukan peneliti yaitu 80%.

This study aims to determine the application of the Talking Stick model and the improvement of learning outcomes in the material of the rhythm pattern of class III Elementary School I Baledono. This type of research is a classroom action research conducted in the first semester of the 2020/ 2021 academic year using two cycles and each cycle consisting of two meetings. The subjects of this study were 15 grade students. Data collection techniques obtained through interviews, observation, tests and documentation. The results this study indicate that the application of the Talking Stick model can improve learning outcomes on rhythm pattern material. This is evidenced by the data obtained through tests. The acquisition value in the pre-cycle stage, as 73, increased to 83,33 in the first cycle and increased to 86,67 in the second cycle. The percentage completeness in the pre-cycle, as 40% to 73,33% in the first cycle, increased to 86,67% in the second cycle. Based on these data, the achievement of learning outcomes obtained with a percentage of 86,67% exceeds the indicator of success that has been determined by the researcher, as 80%.